Ketimun
atau scientifict Cucumis Sativus memiliki
khasiat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Ketimun sering digunakan sebagai
obat tradisional, terutama pada penyakit Hipertensi Essensial, karena ketimun
mengandung kalium yang tinggi. Dan ketimun juga mengandung 0,65% protein, 0,1%
lemak dan 2,2% karbohidrat. Selain itu ketimun juga mengandung zat bermanfaat
lainnya, seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1,
vitamin B2 dan vitamin C.
Menurut Lenny ( 2008 ), penyakit hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau kronis dalam waktu yang lama.
Menurut Robin (
2005 ), tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan
diastolik dan sistolik yang melebihi 140/90 mmHg.
Hipertensi
merupakan keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama) dan
meningkatkan tekanan diastolik dan sistolik yang melebihi 140/90 mmHg.
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri.
Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah kita secara teratur.
Penderita hipertensi memerlukan pengobatan yang rutin dalam
waktu yang lama. Pengobatan alternatif untuk hipertensi perlu dikembangkan,
salah satunya dengan jus mentimun.
Karena kandungan zat gizi yang terdapat pada mentimun per
100 gram berat badan adalah energi 12 kalori, protein 0.7gr, lemak 0.1gr,
karbohidrat 2.7gr, kalsium 10mg, fospor 21mg, besi 0.3mg, vitamin A o RE,
vitamin C 8.0mg dan vitamin B1 0.3mg, sehingga mereka-mereka yang menderita
hipertensi disarankan untuk mengkonsumsi mentimun.
Kandungan mineral dari mentimun yaitu potassium, magnesium
dan fospor inilah yang dapat mengobati hipertensi. Selain itu juga mentimun
yang bersifat uretic karena kandungan airnya yang tinggi juga berfungsi sebagai
penurun tekanan darah.
Selain itu peneliti mengambil jus mentimun dalam penelitian
ini dikarenakan mentimun mudah didapat, harganya terjangkau dan sebagian besar
masyarakat sudah mengenalnya. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui
pengaruh pemberian jus mentimun terhadap regulasi tekanan darah pada penderita
hipertensi essensial.
Penurunan tekanan darah setelah 2 minggu pemberian jus
mentimun lebih besar daripada setelah 1 minggu pemberian. Hal tersebut
disebabkan tubuh sudah mempunyai cukup cadangan kalium untuk melawan penumpukan
natrium. Penurunan tertinggi yaitu 30 mmHg tekanan sistolik dari nilai sebelum
perlakuan. Intake kalium dan air dalam jus mentimun yang cukup tinggi sudah
memengaruhi regulasi tekanan darah yang sudah dirasakan sejak minggu pertama.
Seorang perawat berperan sebagai educator, dimana perawat
memberikan pemahaman tentang manfaat jus mentimun yang berkhasiat bagi kesehatan klien yang
dapat menurunkan penyakit hipertensi. Selain itu, perawat diharapkan mampu berperan
sebagai pendamping klien dalam tatacara pengkonsumsian jus secara berkala, dan
cara minum yang teratur. Karena disini antara perawat dengan klien saling
membutuhkan dalam mengatasi persoalan kesehatannya. Sehingga antara perawat
dengan klien harus ada perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan.
kalo boleh saya tau, ini di ambil dr penelitian siapa ya? karna untuk saya jadikan bahan refrensi skripsi saya, biar jelas sumbernyaa,,hehe
BalasHapus